1. 
 | 
    
SEJARAH SINGKAT 
 | 
    
     | 
    
Pepaya
    merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang
    berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko
    dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis
    maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah
    dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja
    bermutu dan bergizi yang tinggi. 
 | 
    
    
2. 
 | 
    
JENIS TANAMAN 
 | 
    
     | 
    
     
      
1) 
 | 
      
Pepaya Jantan 
       
        
Pohon
        pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan
        bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai.
        Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang
        tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna. 
 | 
        
 
 | 
      
      
2) 
 | 
      
Pepaya Betina 
       
        
Pepaya
        ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat
        beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga
        betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki
        bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya
        terus berbunga sepanjang tahun. 
 | 
        
 
 | 
      
      
3) 
 | 
      
Pepaya Sempurna 
 | 
      
       | 
      
Memiliki bunga yang
      sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan
      penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya
      sempurna, yaitu: 
      1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat. 
      2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong. 
      3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut. 
       
      Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan: 
      1. Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. 
      2. Yang berbuah musiman. 
 | 
      
       | 
      
Jenis pepaya yang
      banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu: 
      1. Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya
      manis. 
      2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya
      manisasam. 
 | 
      
 
 | 
    
    
3. 
 | 
    
MANFAAT TANAMAN 
 | 
    
     | 
    
     
      
1) 
 | 
      
Buah masak yang
      populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai
      pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang
      mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol
      pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku
      pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna
      dan kadar vitamin. 
 | 
      
      
2) 
 | 
      
Dalam industri
      makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan
      kandung kencing. 
 | 
      
      
3) 
 | 
      
Daunnya sebagai obat
      penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun
      mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta dapat
      menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam. 
 | 
      
      
4) 
 | 
      
Batang buah muda dan
      daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang
      disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik
      dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan
      textil. 
 | 
      
      
5) 
 | 
      
Bunga pepaya yang
      berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung”
      pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan
      pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringanu. 
 | 
      
 
 | 
    
    
4. 
 | 
    
SENTRA PENANAMAN 
 | 
    
     | 
    
Di Indonesia tanaman
    pepaya tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman perkarangan.
    Senrta penanaman buah pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa barat
    (kabupaten Sukabumi), Jawa Timur (kabupaten Malang), Pasar Induk Kramat
    Jati DKI, Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja),
    Sulawesi Utara (Manado). 
 | 
    
    
5. 
 | 
    
SYARAT TUMBUH 
 | 
    
     | 
    
     
      
5.1. 
 | 
      
Iklim 
       
        
1. 
 | 
        
Angin
        diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang 
        sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman. 
 | 
        
        
2. 
 | 
        
Tanaman
        pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000- 2000
        mm/tahun. 
 | 
        
        
3. 
 | 
        
Suhu
        udara optimum 22-26 derajat C. 
 | 
        
        
4. 
 | 
        
Kelembaban
        udara sekitar 40%. 
 | 
        
 
 | 
      
      
5.2. 
 | 
      
Media Tanam 
       
        
1. 
 | 
        
Tanah
        yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak
        mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur. 
 | 
        
        
2. 
 | 
        
Derajat
        keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7. 
 | 
        
        
3. 
 | 
        
Kandungan
        air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini.
        Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga
        tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus,
        daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam
        daripada 50–150 cm dari permukaan tanah. 
 | 
        
 
 | 
      
      
5.3. 
 | 
      
Ketinggian Tempat 
      Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m
      dpl. 
 | 
      
 
 | 
    
    
6. 
 | 
    
PEDOMAN BUDIDAYA 
 | 
    
     | 
    
     
      
6.1. 
 | 
      
Pembibitan  
       
        
Persyaratan
        Benih 
        Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di
        okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni
        dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan.
        Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:      
         
          
a) 
 | 
          
Bunga-bunga
          dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik
          selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu
          bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga
          jantan yang di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di
          lakukan hingga 3 kali. 
 | 
          
          
b) 
 | 
          
Cari
          pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga
          elongata yang terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung
          tangkai. Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak
          diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari. 
 | 
          
 
Biji-biji
        yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak
        benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah
        dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci
        bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan
        ditempat yang teduh. 
         
        Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah
        yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah
        tua.  
Penyiapan
        Benih 
        Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam
        dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter
        kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan
        merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk
        kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan
        ditambah 29 gram curater/petrofar. Biji-biji yang sudah dikeringkan,
        jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji,
        yang ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.  
Teknik
        Penyemaian Benih 
        Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah.
        Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada
        saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
        Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu.
        Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu
        dipindahkan kekebun.  
Pemeliharaan
        Pembibitan/Penyemaian 
        Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan
        jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam
        biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh
        sesudah 3 minggu ditanam. 
Pemindahan
        Bibit 
        Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan
        pada permulaan musim hujan. 
 | 
        
 
 | 
      
      
6.2. 
 | 
      
Pengolahan Media Tanam 
       
        
Persiapan 
        Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian
        dicangkul/dibajak dan digemburkan.  
Pembentukan
        Bedengan 
        Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang
        secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40
        cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.  
Pengapuran 
        Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari
        5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan
        biarkan 1-2 minggu. 
Pemupukan 
        Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan
        satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk
        kandang yang telah matang. 
 | 
        
 
 | 
      
      
6.3. 
 | 
      
Teknik Penanaman 
       
        
Pembuatan
        Lubang Tanam 
        Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih
        dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60
        x 40 cm, yang digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan
        kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang
        diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek.
        Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah 
        yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu
        baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat
        1-2 bulan penanaman. 
         
        Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman
        harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji
        harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan. 
Cara
        Penanaman 
        Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian
        akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua. 
 | 
        
 
 | 
      
      
6.4. 
 | 
      
Pemeliharaan Tanaman 
       
        
Penjarangan
        dan Penyulaman 
        Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping
        beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman
        mulai berbunga.  
Penyiangan 
        Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan
        penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut
        harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari
        keadaan.  
Pembubunan 
        Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan
        pendangiran tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus
        didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan. 
Pemupukan 
        Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, 
        memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban 
        tanah. Cara pemberian pupuk: 
         
          
a) 
 | 
          
Tiap
          minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50
          gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar. 
 | 
          
          
b) 
 | 
          
Satu
          bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA,
          35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl. 
 | 
          
          
c) 
 | 
          
Saat
          umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA,
          50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl. 
 | 
          
          
d) 
 | 
          
Umur
          6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram
          ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl. 
 | 
          
 
Pengairan
        dan Penyiraman 
        Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang
        tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan
        seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat,
        maka harus dibuatkan paritparit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya
        harus sering disirami.  
 | 
        
 
 | 
      
 
 | 
    
    
7. 
 | 
    
HAMA DAN PENYAKIT 
 | 
    
     | 
    
     
      
7.1. 
 | 
      
Hama 
       
        
1. 
 | 
        
Kutu
        Tanaman(Aphid) 
        Ciri: badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau
        hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut,
        bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak.
        Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap
        yang panjang di bagian mulut. 
        Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas
        dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang. 
 | 
        
 
 | 
      
      
7.2. 
 | 
      
Penyakit 
       
        
Penyakit
        yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan
        oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal
        batang dannematoda. 
        Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora
        parasitica, P. palmivora danPythium aphanidermatum.
        Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang
        baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan penyakit busuk akar
        disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. 
         
        Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar
        tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan
        nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan
        daun menguning, layu dan mati. 
 | 
        
 
 | 
      
 
 | 
    
    
8. 
 | 
    
P A N E N 
 | 
    
     | 
    
     
      
8.1. 
 | 
      
Ciri dan Umur Panen 
      Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya
      dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan:
      warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang
      memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang. 
 | 
      
      
8.2. 
 | 
      
Cara Panen 
      Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan
      dilakukan denggan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya
      berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut
      tidak jatuh pada saat dipetik).  
 | 
      
      
8.3. 
 | 
      
Periode Panen 
      Panen dilakukan setiap 10 hari sekali. 
 | 
      
      
8.4. 
 | 
      
Perkiraan Produksi 
      Tiap pohon kira-kira dapat menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah.
      Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi
      sebaiknya sesudah 4 tahun kebun itu harus dibongkar. 
 | 
      
 
 | 
    
    
9. 
 | 
    
PASCA PANEN 
 | 
    
     | 
    
     
      
9.1. 
 | 
      
Pengumpulan 
      Setelah dipanen buah diletakan disuatu tempat yang cukup, dekat dari
      lokasi dan diberi alas plastik/ koran atau apa saja hingga buah terhindar
      dari kerusakan. 
 | 
      
      
9.2. 
 | 
      
Penyortiran dan
      Penggolongan 
      Pilihlah buah secara selektif, perhatikan bentuk, warna dan ukuran.
      Tempatkan buah pada kelompoknya masing-masing, misalnya: kelompok A
      adalah buah yang belum masak, kelompok B buah yang sudah siap dimasak,
      kelompok C buah yang cacat dan seterusnya. Sehingga akan mempermudah
      mengklasifikasikan. 
 | 
      
      
9.3. 
 | 
      
Penyimpanan 
      Supaya buah itu matang petani perlu melakukan pengemposan (buah disimpan
      ditempat yang mempunyai suhu yang tinggi). 
 | 
      
      
9.4. 
 | 
      
Pengemasan dan
      Pengangkutan 
      Biasanya buah dikemas dengan keranjang dalam jumlah banyak yang dilapisi
      kertas/kantong bekas semen untuk menghindari luka pada buah /pada peti
      yang juga dilapisi dengan kantong semen dan sejenisnya, setelah itu
      dimasukan kedalam truk untuk diangkut. 
 | 
      
 
 | 
    
    
10. 
 | 
    
ANALISIS EKONOMI
    BUDIDAYA TANAMAN 
 | 
    
     | 
    
     
      
10.1. 
 | 
      
Analisis Usaha
      Budidaya 
      Analisis budidaya pepaya selama masa tanam 4 tahun dengan luas lahan 1
      hektar di daerah Bogor tahun 1999. 
       
      1) Biaya produksi 
       
        
1) 
 | 
        
Sewa
        lahan 1 ha selama 4 tahun 
 | 
        
Rp.  
        8.000.000,- 
 | 
        
        
2) 
 | 
        
Bibit
        2.000 pohon @ Rp. 300,- 
 | 
        
Rp.     
        600.000,- 
 | 
        
        
3) 
 | 
        
Pupuk 
        - Pupuk kandang 500 karung @ Rp. 1.500,- 
          Tahun ke-1 
          Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 3.000.000,- 
        - NPK 2000 pohon @ Rp. 4.000,- 
          Tahun ke-1 
          Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 8.000.000,- 
        - Tatal Tanduk 2.000 kg @ Rp. 400,- 
          Tahun ke-3 dan ke-4 @ Rp. 800.000,- 
        - Pengangkutan tahun ke 1 s/d ke-4 @ Rp. 70.000,- 
 | 
        
 
         
        Rp.      750.000,- 
        Rp.   9.000.000,- 
         
        Rp.      240.000,- 
        Rp. 24.000.000,- 
         
        Rp.   1.600.000,- 
        Rp.      280.000,- 
 | 
        
        
4) 
 | 
        
Pestisida 
        - Dithene 2 liter/tahun @ Rp. 88.600,- 
 | 
        
 
        Rp.      708.800,- 
 | 
        
        
5) 
 | 
        
Peralatan 
        - Cangkul 5 buah @ Rp. 10.000,- 
        - Koret 5 buah @ Rp. 5.000,- 
        - Arit 5 buah @ Rp. 5.000,- 
 | 
        
 
        Rp.        50.000,- 
        Rp.        25.000,- 
        Rp.        25.000,- 
 | 
        
        
6) 
 | 
        
Pemeliharaan 
        - Pemupukan 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- 
        - Pengendalian HPT 4 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- 
        - Penyiangan rumput 30 HKW /tahun @ Rp. 5000,- 
        - Pembubunan 50 HKP/tahun, @ Rp. 7.500,- (th ke-2s/d ke4) 
 | 
        
 
        Rp.      300.000,- 
        Rp.      120.000,- 
        Rp.      600.000,- 
        Rp.   1.125.000,- 
 | 
        
        
7) 
 | 
        
Tenaga
        kerja 
        - Pengolahan lahan 30 HKP @ Rp. 7.500,- 
        - Pembuatan lubang tanam 200 HKP @ Rp. 7.500,- 
        - Penanaman 10 HKP @ Rp. 7.500,- 
        - Lain-lain 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- 
 | 
        
 
        Rp.      225.000,- 
        Rp.   1.500.000,- 
        Rp.        75.000,- 
        Rp.      300.000,- 
 | 
        
        
8) 
 | 
        
Panen
        dan pascapanen 
        - Panen 75 HKP. @ Rp. 7.500,- 
          Tahun Ke-1 
          Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 562.500,- 
        - Biaya lain @ Rp. 150.000,-/tahun  
 | 
        
 
         
        Rp.        45.000,- 
        Rp.   2.250.000,- 
        Rp.      600.000,-  
 | 
        
        
Total
        biaya produksi 
 | 
        
Rp.
         52.418.800,- 
 | 
        
 
 
      2) Pendapatan 
       
        
1) 
 | 
        
1.
        Tahun ke-1, 6.000 kg @ Rp. 700,- 
        2. Tahun ke-2, 45.000 kg @ Rp. 700,- 
        3. Tahun ke-3, 45.000 kg @ Rp. 700,- 
        4. Tahun ke-4, 45.000 kg @ Rp. 700,- 
        Total Pendapatan selama 4 tahun 
 | 
        
Rp.
           4.200.000,- 
        Rp.  31.500.000,- 
        Rp.
         31.500.000,- 
        Rp.
         31.500.000,- 
        Rp.
         98.700.000,- 
 | 
        
        
3)
        Keuntungan 
 | 
        
         | 
        
1.
        Keuntungan selama 4 tahun 
        2. Keuntungan rata-rata per tahun 
 | 
        
Rp.
         46.281.200,- 
        Rp.  11.570.300,- 
 | 
        
        
4) 
 | 
        
Parameter
        kelayakan usaha 
        1. B/C ratio 
 | 
        
 
        = 1,88 
 | 
        
 
 | 
      
      
10.2. 
 | 
      
Gambaran Peluang
      Agribisnis 
      Selama periode 1989-1991, ekspor pepaya Indonesia masih berfluktuasi.
      Prospek ekspor pepaya ke pasar dunia sesungguhnya cukup cerah, terutama
      untuk melayani permintaan Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Swedia,
      yang mencapai 1000 ton per tahun. 
 | 
      
 
 | 
    
    
11. 
 | 
    
STANDAR PRODUKSI 
 | 
    
     | 
    
     
      
11.1. 
 | 
      
Ruang Lingkup 
      Standar ini meliputi diskripsi, klasifikasi dan syarat mutu, cara
      pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan. 
 | 
      
      
11.2. 
 | 
      
Diskripsi 
      Standar buah pepaya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI 01–4230–
      1996. 
 | 
      
      
11.3. 
 | 
      
Klasifikasi dan
      Standar Mutu 
      Pepaya malang segar digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas A, B, C dan D
      berdasarkan berat tiap buah, yang masing masing digolongkan dalam 3 jenis
      mutu. 
       
        
KelasA 
 | 
        
:
        Berat per buah 2,5 kg – 3,0 kg 
 | 
        
        
KelasB 
 | 
        
:
        Berat per buah 1,8 kg – 2,4 kg 
 | 
        
        
KelasC 
 | 
        
:
        Berat per buah 1,5 kg – 1,7 kg 
 | 
        
        
KelasD 
 | 
        
:
        Berat per buah < 1,5 kg atau > 3 kg 
 | 
        
 
 
      Kriteria dalam menentukan jenis mutu buah pepaya Malang segar dinilai
      dari tingkat ketuaan dimana jumlah strip berwarna jingga pada permukaan
      kulit buah yang berwarna hijau botol saat dipanen, kebenaran kultivar.
      Keseragaman ukuran berat, tingkat kerusakan, kebusukan dan kadar kotoran
      serta tingkat kesegaran.  
       
        
a) 
 | 
        
Tingkat
        ketuaan warna kulit (jumlah strip warna jingga): Mutu I 3 strip, Mutu
        II 2-3 strip, Mutu III 1 strip. 
 | 
        
        
b) 
 | 
        
Kebenaran
        kulrivar : mutu I benar 97%, mutu II benar 95% , Mutu III benar 90% 
 | 
        
        
c) 
 | 
        
Keseragaman
        ukuran berat: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III seragam
        90%. 
 | 
        
        
d) 
 | 
        
Keseragaman
        ukuran bentuk: mutu I seragam 97%, mutu II seragam 95%, mutu III
        seragam 90%. 
 | 
        
        
e) 
 | 
        
Buah
        cacat dan busuk : mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0% 
 | 
        
        
f) 
 | 
        
Kadar
        kotor: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0% 
 | 
        
        
g) 
 | 
        
Serangga
        hidup/mati: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0%. 
 | 
        
        
h) 
 | 
        
Tingkat
        kesegaran: mutu I segar 100%, mutu II segar < 25%, mutu III segar
        > 25% 
 | 
        
 
 | 
      
      
11.4. 
 | 
      
Pengambilan Contoh 
      Satu partai buah Pepaya Malang Segar terdiri dari maksimum 1000 kemasan,
      contoh diambil secara acak. 
       
        
a) 
 | 
        
Jumlah
        kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5: contoh yang diambil semua 
 | 
        
        
b) 
 | 
        
Jumlah
        kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100: contoh yang diambil
        sekurangkurangnya 5 
 | 
        
        
c) 
 | 
        
Jumlah
        kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300: contoh yang diambil
        sekurangkurangnya 7 
 | 
        
        
d) 
 | 
        
Jumlah
        kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500: contoh yang diambil
        sekurangkurangnya 9 
 | 
        
        
e) 
 | 
        
Jumlah
        kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000: contoh yang diambil
        sekurangkurangnya 10 
 | 
        
 
 
      Dari kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya 3 buah
      pepaya kemudian dicampur. Dari jumlah buah yang terkumpul kemudian
      diambil secara acak contoh sekurang-kurangnya 5 buah untuk diuji. 
       
      Petugas pengambil contoh adalah orang yang telah berpengalaman atau
      dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum. 
 | 
      
      
11.5 
 | 
      
Pengemasan 
      Untuk pasaran ekspor masing-masing buah Pepaya Malang Segar dibungkus
      dengan kantong terbuat dari bahan yang empuk untuk mengcegah cacat karena
      benturan selama transportasi. 
       
      Buah kemudian dikemas ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai
      menghadap kebawah. Berat bersih masing-masing kemasan 10 kg berisikan ± 4
      s/d 6 buah Pepaya Malang segar. 
       
      Untuk pasaran lokal masing-masing buah pepaya malang segar dibungkus
      dengan kertas koran mulai dari ujung tangkai dikemas dalam keranjang
      bambu atau plastik dengan berat masing-masing 30 kg berisikan 12 s/d 20
      buah Papaya Malang Segar. Dapat juga digunakan peti kayu. 
 | 
      
 
 | 
    
    
12. 
 | 
    
DAFTAR PUSTAKA 
 | 
    
     | 
    
     
      
1. 
 | 
      
AAK. 1975. Bertanam
      Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta : Kanisius. 
 | 
      
      
2. 
 | 
      
Suwarno. Pengaruh
      Cahaya dan Perlakuan Benih Terhadap Perkecambahan Benih Pepaya. Dalam Buletin
      Agricultural Vol. XV No. 3 
 | 
      
      
3. 
 | 
      
Tohir, Kaslan A. 1978.
      Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta : Pradnya Paramita. 
 | 
      
 
 | 
    
 
Sumber : Sistim Informasi
  Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS 
 |